Friday, March 30, 2012

Sharing tentang Demam pada Bayi / Anak

Halo semuanya… Maaf kalau beberapa lama ini saya absen dari aktivitas blogging. Itu dikarenakan 
anak saya lagi sakit demam yang cukup serius, jadi harus mondok beberapa hari di rumah sakit… :( . Tapi, saya usahakan, mulai aktif ber-blogging lagi :). Jangan patah semangat dan lalu tidak mau mampir di blog saya lagi ya… :)






Mungkin pengalaman ini menjadi update yang OK untuk sharing seputaran demam, batuk, & pilekKarena beberapa waktu lalu itu yang anak saya rasakan dan saya hadapi... Yuk, kita mulai 
sharingnya.




Pastinya kita tidak heran dong sebagai orang Indonesia, di waktu musim pancaroba, pastilah banyak orang yang sakit, biasanya batuk-pilek atau flu. Biasanya karena perubahan suhu, cuaca yang ga pasti, kadang hujan berhari-hari lalu panas. Apalagi banyak hujan = banyak penyakit, diare lah, demam berdarah lah, flu lah, dan lah-lah-lah yang lain :)


Akhirnya, anak saya juga salah satu korban musim pancaroba itu :( . Satu hari dia demam. Saya pikir demam seperti biasanya. Dia pernah demam, tapi untuk aktifitas main masih seperti biasanya, trus makan & minum tidak berubah (tetap banyak), paling-paling sedikit lebih rewel. Kebetulan anak saya TIDAK termasuk bayi yang gampang rewel, jadi waktu sakit kelihatan banget bedanya. Ternyata demamnya yang diderita anak saya beberapa waktu lalu adalah DEMAM NAKAL. Kenapa saya bilang DEMAM NAKAL, soalnya demamnya ini bikin kondisi kebalikan dari biasanya. 


Kita kenalan dengan DEMAM dulu yuk. Apa sih demam itu. Demam itu adalah kondisi ketika suhu badan lebih tinggi dari suhu normal. Suhu normal manusia itu sekitar 36 – 37 derajat celsius. Kalau 
lebih dari itu, apalagi lebih dari 37,5 derajat celsius, bisa dikatakan sudah demam. Tapi Apa sih ciri-ciri DEMAM NAKAL pada bayi/anak itu? Ini dia ciri-cirinya:
Suhu di atas 37,5 derajat celsius. Untuk beberapa kasus, kadang-kadang menimbulkan kejang demam atau dikenal sebagai Stuip/step. Stuip/step-nya seseorang tergantung dari daya
tahan tubuh seseorang. 
Anak jadi malas makan & minum.
Anak terlihat lemas, tidak ada gairah untuk bermain. Kalau untuk bayi, biasanya mereka menangis & selalu minta ditimang.
Wajah, bibir, dan kulitnya jadi pucat.
Matanya terlihat sayu tidak bersemangat.
Kadang-kadang disertai mual & muntah.


Anak saya mengalami semua gejala demam di atas. Karena itu kali pertamanya, saya langsung bawa saja ke rumah sakit (tidak mau ambil resiko), apalagi demamnya itu sampai 39,6 - 40,1 derajat celsius :(.


Selama diperiksa dokter, saya jelaskan sedetail mungkin gejala/kondisi demam yang dialami anak saya, dan saya juga tanya sebanyak mungkin perihal penyakit anak saya. Kira-kira apa penyebabnya? Lalu dia didiagnosa sakit apa? Apa saja yang saya perlu lakukan untuk perawatannya? Obatnya yang diberikan apa saja dan fungsi obatnya untuk apa? Dan beberapa lagi… 


Hehehe… pasti banyak yang pikir & mungkin dokternya juga pikir, ibu ini cerewet sekali… :) . Tapi jangan salah ibu-ibu, bapak-bapak, tante-tante, dan om-om sekalian… mendapatkan informasi secara mendetail perihal penyakit yang anak kita derita (karena anak saya bayi yang belum bisa 
bicara) maupun penyakit yang kita sendiri derita, itu adalah HAK PASIEN. Dan kita jangan mau hanya disodorkan resep “Ini, Bu. Silakan ditebus resepnya…” tanpa tahu penyakitnya apa & apa saja obat yang bakalan kita minum (Itu yang biasanya terjadi di pusat-pusat kesehatan / rumah sakit yang biasanya standardnya kurang OK). 


Dari situ saya menyimpulkan beberapa hal dan untuk bahan belajar kedepannya, apa saja yang harus saya lakukan & saya siapkan kalau ada kasus serupa atau kurang-lebih sama. Berikut beberapa hal yang saya simpulkan persiapan & tindakan antisipasi kalau anak DEMAM NAKAL (saran dari dokter, perawat, dan sumber info lain yang saya browsing via google):


- Sedialah selalu thermometer. Kalau belum punya, lebih baik segera beli di toko atau apotek terdekat. Harganya tidak terlalu mahal kok. Kira-kira Rp 20.000 – Rp 40.000 (tahun 2012). Jadi kita 
bisa cek kalau anak demam dengan lebih akurat pakai thermometer daripada dengan punggung tangan kita.
- Sedia selalu paracetamol (obat penurun panas, bisa dibeli di toko obat / apotek). Di rumah 
saya sedia paracetamol sirup untuk anak saya, dan paracetamol tablet untuk saya dan suami. Catatan penting: Baca aturan pakai dan dosis sesuai anjuran.
- Bisa minta ke dokter untuk obat anti kejang, karena kadang-kadang anak yang demam bisa 
kejang, dan kekejangan tersebut bisa mengakibatkan bahaya, salah satunya kerusakan otak. Tapi 
tidak perlu terlalu khawatir, asal kita sebagai orang tua cepat tanggap dan segera memberikan / mencarikan pertolongan pertama, semuanya bisa baik-baik saja.
- Siapkan kompres, air hangat dalam mangkuk dan kain bersih. Kain kompres bisa diletakkan 
di dahi, ketiak, atau lipatan kaki. Catatan: jangan pakai air dingin, apalagi air es, karena perbedaan  suhu yang drastis begitu ditempelkan di kulit bisa menyebabkan “korsleting” pada otak, karena “kekagetan” terhadap perbedaan suhu.
- Jangan selimuti atau memakaikan pakaian yang tebal pada anak, karena dapat mengakibatkan suhu badan meningkat. Usahakan pakaian tetap kering, jadi ganti pakaian anak jika 
basah karena keringat, dan pakaikan pakaian katun yang nyaman dan menyerap keringat. 
- Untuk anak yang demam, kadang-kadang disertai muntah-muntah, lebih baik posisikan badannya ketika tidur ke posisi miring. Supaya dia tidak menelan dan tidak tersedak muntahannya sendiri.
- Bantulah anak anda merasa senyaman mungkin, contohnya dengan dipeluk, diusap, dinyanyikan, dll. Anak yang nyaman akan menjadi tenang, dan membantunya juga bisa beristirahat.
- Siapkan di dekat telepon anda dan juga simpanlah di telepon genggam anda, nomor-nomor 
penting untuk keadaan darurat. Contohnya: no. telepon dokter, rumah sakit, taksi, tetangga, dll.
- Ini hanya saran saja, bisa diikuti bisa tidak, yaitu buatkan polis asuransi kesehatan untuk 
buah hati kita. Karena kita tidak tahu kapan penyakit akan datang, dan kita juga tidak memintanya. Tapi jika akhirnya penyakit datang, kita siap dan terlindungi. Kadang-kadang untuk pegawai, mereka mendapat tunjangan asuransi kesehatan juga untuk keluarganya. Silakan Anda cek dan pastikan, apakah Anda dan keluarga sudah terlindungi?


Segitu dulu sharing saya tentang DEMAM NAKAL. Jagalah selalu kesehatan, dan pastikan kita semua selalu siap sedia.

5 comments:

  1. nice blog, i like

    ReplyDelete
  2. makasih infonya mba.. terus kapan waktu yg tepat untuk bawa ke rumah sakit?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya "waktu yang tepat" itu tidak bisa diprediksi. Kalau ibu sudah coba beri obat penurun panas, tapi tidak kunjung reda demamnya, bawa saja ke RS. Yang pasti kalau dalam 3 hari demam tak kunjung turun sudah harus diperiksakan ke RS.
      Dan jangan lupa bahwa "NALURI IBU" itu sangat penting. Karena ibu yang biasanya mengerti tentang kondisi anak, kalau ada yang berbeda, lebih baik langsung dikonsultasikan ke dokter saja, JANGAN MENUNGGU.

      Delete